GARUT|BLOGGER

Blogger Media Informasi

Defisit Air Rugikan PLN

GARUT – Memasuki musim kemarau, sejumlah pembangkit listrik tenaga air (PLTA) milik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengalami defisit air. Perusahaan listrik milik pemerintah ini harus menanggung kerugian hingga triliunan rupiah akibat berkurangnya produksi sejumlah PLTA. Direktur Operasi wilayah Jawa- Bali PT PLN IGA Ngurah Adnyana mengungkapkan defisit air telah menyebabkan berkurangnya pasokan listrik dari sejumlah PLTA. Meski tidak sampai defisit, penurunan pasokan hingga 1.300 megawatt diperkirakan akan menguras kapasitas cadangan PLN.


”Untuk pasokan listrik Jawa- Bali, kita memang kehilangan pasokan yang cukup besar, sekitar 1300 MW per hari, yang berasal dari PLTA Saguling. Ini sebagai akibat dari susutnya air sungai di daerah tersebut sejak Februari lalu,” katanya dalam perbincangan dengan wartawan di Kampung Sumber Alam, Garut, Jawa Barat, akhir pekan lalu. Minimnya pasokan air di Sungai Citarum, jelasnya, menyebakan PLN kehilangan daya hingga 1.300 megwatt. Akibatnya, PLN dipastikan akan mengalami kerugian hingga 8 miliar rupiah per hari.

Ia mengatakan hal tersebut memang risiko yang mesti dihadapi oleh pembangkit listrik tenaga air. Ketika aliran sungai susut, pasokan air ke PLTA akan berkurang sehingga tidak mampu menjalankan generator dan secara otomatis akan mengurangi daya listrik perseroan. Untuk sejumlah PLTA di Jawa, dia mengaku kondisi defisit air bisa mengurangi pasokan listrik PLTA hingga 80 persen. Di Pulau Sumatera, penurunan pasokan akibat musim kemarau tidak separah di Jawa dan diperkirakan hanya turun 5 persen.

Meskipun terjadi penurunan pasokan hingga 1.300 megawatt, menurut Direktur Energi PLN Nur Pamudji, hal tersebut tidak sampai memengaruhi pasokan listrik untuk Jawa-Bali. Pasalnya, saat ini PLN masih punya cadangan sekitar 1.500 megawatt. Optimalkan PLTU Terkait minimnya cadangan pasokan listrik yang tersedia, menurut Adnyana, dalam waktu dekat ini, PLN akan akan segera mengoperasikan beberapa pembangkit yang menggunakan batu bara.

Misalnya PLTU Suralaya dengan kapasitas 625 megawatt, PLTU Lontar berkapasitas 945 megawatt, dan PLTU Indramayu 990 megawatt. “Mudah-mudahan dalam beberapa pekan ke depan PLTU tersebut sudah dapat terinterkoneksi,” katanya. Meski PLTA kekurangan sumber energi, kemarau tahun ini merupakan saat yang tepat meningkatkan kapasitas dari pembangkit yang menggunakan energi batu bara. Pasalnya, musim kemarau diperkirakan membuat pasokan batu bara melimpah.
thumbnail Judul: Defisit Air Rugikan PLN
Ditulis oleh Usep Suryana
Published :2011-03-21T13:32:00+07:00
Rating: 4.5 Reviewer: 7

Widget Footer 1