Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ahmad Heryawan menegaskan,Pemprov Jabar bertekad mewujudkan sumber daya manusia (SDM) masyarakat Jabar yang produktif dan berdaya saing.
Untuk meningkatkan SDM, kata Heryawan, harus dilakukan melalui upaya peningkatan kualitas kesehatan. Selain itu, sejumlah terobosan program sudah dilaksanakan. Seperti mendorong perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), pencegahan penyakit serta peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dasar. Selain itu, ungkap gubernur, upaya menekan angka kematian ibu dan bayi serta penanganan gizi buruk terus dilakukan Pemprov Jabar.Saat ini, Pemprov Jabar pun sedang berupaya menggarap pembangunan 200 Puskesmas Poned. Anggaran kesehatan pun digenjot hingga 10 persen pada APBD tahun 2012. “Hasil capaian program ini cukup menggembirakan.
Ini dibuktikan dari capaian indeks kesehatan Jabar pada tahun 2009 sebesar 71,67 poin atau meningkat 0,34 poin dari tahun 2008.Peningkatan itu merupakan prestasi yang harus dipertahankan bahkan harus ditingkatkan. Semua itu tidak terlepas dari komponenangkakematianibu dan bayi yang terus membaik,” tegasnya. Lebih lanjut Heryawan berharap, perhitungan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 2010 yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukan kenaikan angka indeks kesehatan. Harapan itu harus diwujudkan dengan kerja keras semua pihak.
Di antaranya keseriusan Pemprov Jabar yang mengalokasikan anggaran kesehatan tahun 2011 sebesar 7,56 persen dari APBD atau setara dengan Rp 743,75 miliar lebih. “Jumlah tersebut meningkat Rp414,51 miliar lebih atau 125,9% dari alokasi 2010 yang hanya Rp 329,24 miliar. Kami berharap pada 2012 alokasinya mencapai 10% dari total APBD sesuai amanat UU No 36/2009 tentang Kesehatan,” harap Heryawan.
Untuk meningkatkan SDM, kata Heryawan, harus dilakukan melalui upaya peningkatan kualitas kesehatan. Selain itu, sejumlah terobosan program sudah dilaksanakan. Seperti mendorong perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), pencegahan penyakit serta peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dasar. Selain itu, ungkap gubernur, upaya menekan angka kematian ibu dan bayi serta penanganan gizi buruk terus dilakukan Pemprov Jabar.Saat ini, Pemprov Jabar pun sedang berupaya menggarap pembangunan 200 Puskesmas Poned. Anggaran kesehatan pun digenjot hingga 10 persen pada APBD tahun 2012. “Hasil capaian program ini cukup menggembirakan.
Ini dibuktikan dari capaian indeks kesehatan Jabar pada tahun 2009 sebesar 71,67 poin atau meningkat 0,34 poin dari tahun 2008.Peningkatan itu merupakan prestasi yang harus dipertahankan bahkan harus ditingkatkan. Semua itu tidak terlepas dari komponenangkakematianibu dan bayi yang terus membaik,” tegasnya. Lebih lanjut Heryawan berharap, perhitungan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 2010 yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukan kenaikan angka indeks kesehatan. Harapan itu harus diwujudkan dengan kerja keras semua pihak.
Di antaranya keseriusan Pemprov Jabar yang mengalokasikan anggaran kesehatan tahun 2011 sebesar 7,56 persen dari APBD atau setara dengan Rp 743,75 miliar lebih. “Jumlah tersebut meningkat Rp414,51 miliar lebih atau 125,9% dari alokasi 2010 yang hanya Rp 329,24 miliar. Kami berharap pada 2012 alokasinya mencapai 10% dari total APBD sesuai amanat UU No 36/2009 tentang Kesehatan,” harap Heryawan.
Judul: Jabar Genjot Alokasi Anggaran KesehatanDitulis oleh Usep Suryana
Published :2011-03-20T20:06:00+07:00
