Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMKN 1 Garut Hj Nena Djuaresna menilai, terjadi perbedaan kultur pada kalangan pelajar dibanding beberapa puluh tahun lalu, Sekarang anak lebih berani terbuka.Jaman dulu siswa harus nurut dan tidak banyak bicara,” jelasnya, kemarin.
Dia menerangkan, peran guru saat ini bukan hanya sebagai tenaga pengajar, tapi juga harus bisa berperan sebagai teman orangtua di sekolah. Jadi para murid bisa berbagi cerita kepada guru, terutama hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan mereka. Guru memberi bimbingan dan arahan apa yang terbaik buat anak.
“Anak-anak yang sudah dekat dengan wali kelasnya banyak juga yang curhat tentang hubungan mereka dengan pacarnya, guru akan memberi arahan kepada para siswa,” katanya.
Dari sekian banyak siswa yang curhat kepada guru, menurut Nena, kebanyakan permasalahan yang dikeluhkan oleh para siswa adalah masalah keluarga di rumah. Permasalahan yang dihadapi siswa di luar sekolah memang memberi pengaruh besar pada siswa dalam mengikuti pelajaran di sekolah.
“Sekolah hanya lingkungan kecil bagi siswa, masih ada lingkungan rumah dan keluarga yang memberi pengaruh besar terhadap perilaku siswa,” ujarnya.
SMKN 1 Garut jumlah siswanya mencapai 1.550 siswa. Dari jumlah tersebut, 1.480 diantaranya adalah perempuan. Upaya untuk menekan perilaku tidak biasa di kalangan siswa, diantaranya adalah dengan siraman rohani setiap hari Jumat atau lewat kegiatan ekstrakurikuler.
Saat ditanya mengenai adanya fenomena lesbi di kalangan pelajar di Kabupaten Garut, Nena mengaku, dirinya sendiri baru tahu ada fenomena semacam tersebut di kalangan pelajar siswi di Kabupaten Garut. Namun dia menjamin di SMKN 1 Garut tidak ada siswa yang mengalami kelainan perilaku semacam itu.Ia berani menjamin karena pihak sekolah melakukan penelitian perilaku anak melalui lembaga BP di sekolah dan wali kelas.
Sampai saat ini, menurut Nena, bentuk kenakalan siswa yang terjadi di SMKN 1 Garut hanya pelanggaran kecil yang selanjutnya diserahkan kepada BP untuk diberikan bimbingan. Sekolah sendiri, sering juga menerima laporan dari luar terkait prilaku siswanya, jika memang sudah terbilang parah, pihak sekolah akan melakukan home visit untuk bertemu dengan keluarga dan mencari jalan keluar permasalahan yang dihadapi siswa.
Judul: SISWA ZAMAN SEKARANG LEBIH TERBUKA
Ditulis oleh Usep Suryana
Published :2011-04-16T12:13:00+07:00
Dia menerangkan, peran guru saat ini bukan hanya sebagai tenaga pengajar, tapi juga harus bisa berperan sebagai teman orangtua di sekolah. Jadi para murid bisa berbagi cerita kepada guru, terutama hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan mereka. Guru memberi bimbingan dan arahan apa yang terbaik buat anak.
“Anak-anak yang sudah dekat dengan wali kelasnya banyak juga yang curhat tentang hubungan mereka dengan pacarnya, guru akan memberi arahan kepada para siswa,” katanya.
Dari sekian banyak siswa yang curhat kepada guru, menurut Nena, kebanyakan permasalahan yang dikeluhkan oleh para siswa adalah masalah keluarga di rumah. Permasalahan yang dihadapi siswa di luar sekolah memang memberi pengaruh besar pada siswa dalam mengikuti pelajaran di sekolah.
“Sekolah hanya lingkungan kecil bagi siswa, masih ada lingkungan rumah dan keluarga yang memberi pengaruh besar terhadap perilaku siswa,” ujarnya.
SMKN 1 Garut jumlah siswanya mencapai 1.550 siswa. Dari jumlah tersebut, 1.480 diantaranya adalah perempuan. Upaya untuk menekan perilaku tidak biasa di kalangan siswa, diantaranya adalah dengan siraman rohani setiap hari Jumat atau lewat kegiatan ekstrakurikuler.
Saat ditanya mengenai adanya fenomena lesbi di kalangan pelajar di Kabupaten Garut, Nena mengaku, dirinya sendiri baru tahu ada fenomena semacam tersebut di kalangan pelajar siswi di Kabupaten Garut. Namun dia menjamin di SMKN 1 Garut tidak ada siswa yang mengalami kelainan perilaku semacam itu.Ia berani menjamin karena pihak sekolah melakukan penelitian perilaku anak melalui lembaga BP di sekolah dan wali kelas.
Sampai saat ini, menurut Nena, bentuk kenakalan siswa yang terjadi di SMKN 1 Garut hanya pelanggaran kecil yang selanjutnya diserahkan kepada BP untuk diberikan bimbingan. Sekolah sendiri, sering juga menerima laporan dari luar terkait prilaku siswanya, jika memang sudah terbilang parah, pihak sekolah akan melakukan home visit untuk bertemu dengan keluarga dan mencari jalan keluar permasalahan yang dihadapi siswa.
Judul: SISWA ZAMAN SEKARANG LEBIH TERBUKADitulis oleh Usep Suryana
Published :2011-04-16T12:13:00+07:00
