Sejumlah kepala sekolah dasar (SD) di Kab. Garut mempertanyakan pungutan uang yang dilakukan pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Kab. Garut terhadap setiap siswa kelas enam sebesar Rp 15.000.
“Tanpa alasan yang jelas, pihak Disdik memungut iuran dari setiap siswa kelas enam yang mau ujian sebesar Rp 15.000,” ujar salah seorang kepsek di Kec. Kadungora yang menolak disebutkan identitasnya, Rabu (13/4).
Dikatakan, karena pihak sekolah tidak mungkin memungut langsung dari siswa, akhirnya terpaksa mereka memotong dari dana biaya operasional sekolah (BOS) siswa. Setiap dana BOS siswa dipotong untuk setoran ke pihak Disdik dengan besaran Rp 15.000 per siswa.Disebutkan, jumlah tersebut memang tidak begitu besar. Namun jika di sekolahnya saja terdapat 120 siswa kelas enam, maka tentu jumlah uang yang disetorkan ke Disdik nilainya cukup besar, yaitu mencapai Rp 1,8 juta.
“Dana sebesar itu hanya dari 120 siswa yang ada di sekolah kami. Sedangkan di Garut terdapat hampir 5.000 siswa kelas enam. Jadi, berapa dana BOS yang disetorkan ke Disdik?” katanya.
Pihaknya sempat mendengar selentingan bahwa uang tersebut untuk biaya pelaksanaan try out (TO) siswa kelas enam yang hendak melaksanakan ujian. Padahal menurutnya, TO sudah dilaksanakan pihak sekolah masing-masing sehingga Disdik tak punya kepentingan memungut biaya untuk TP dari siswa.
Kasi Kurikulum Disdik Garut, Elon Romlon membenarkan pihaknya telah memungut uang Rp 15.000 dari setiap siswa kelas enam yang diambil dari dana BOS. Dana tersebut untuk biaya persiapan pemantapan ujian (PPU), atau yang lebih dikenal try out (TO).
Menurut Elon, TO memang dilaksanakan pihak sekolah, namun bukan berarti Disdik tak ada sangkut pautnya dengan pelaksanaan TO. Karena pihak sekolah bukan satu-satunya yang melaksanakan TO, namun Disdik juga ada kewajiban melaksanakannya.
Diterangkan, TO yang dilakukan tingkat kabupaten oleh Disdik sendiri mempunyai banyak tahapan. Di antaranya update data, validasi data, uji SKL, uji standar isi, pembuatan kisi-kisi, pembuatan soal, penggandaan soal, pendistribusian soal, pemindaian, skoring, hingga pengadaan ijazah.
Elon menilai terlalu bodoh jika masih ada pihak sekolah yang mempersoalkan pungutan Rp 15.000 oleh Disdik tersebut. Karena menurutnya, semuanya sudah sangat jelas peruntukannya.
Judul: DANA BOS DISUNAT UNTUK TRY OUT
Ditulis oleh Usep Suryana
Published :2011-04-16T11:57:00+07:00
“Tanpa alasan yang jelas, pihak Disdik memungut iuran dari setiap siswa kelas enam yang mau ujian sebesar Rp 15.000,” ujar salah seorang kepsek di Kec. Kadungora yang menolak disebutkan identitasnya, Rabu (13/4).
Dikatakan, karena pihak sekolah tidak mungkin memungut langsung dari siswa, akhirnya terpaksa mereka memotong dari dana biaya operasional sekolah (BOS) siswa. Setiap dana BOS siswa dipotong untuk setoran ke pihak Disdik dengan besaran Rp 15.000 per siswa.Disebutkan, jumlah tersebut memang tidak begitu besar. Namun jika di sekolahnya saja terdapat 120 siswa kelas enam, maka tentu jumlah uang yang disetorkan ke Disdik nilainya cukup besar, yaitu mencapai Rp 1,8 juta.
“Dana sebesar itu hanya dari 120 siswa yang ada di sekolah kami. Sedangkan di Garut terdapat hampir 5.000 siswa kelas enam. Jadi, berapa dana BOS yang disetorkan ke Disdik?” katanya.
Pihaknya sempat mendengar selentingan bahwa uang tersebut untuk biaya pelaksanaan try out (TO) siswa kelas enam yang hendak melaksanakan ujian. Padahal menurutnya, TO sudah dilaksanakan pihak sekolah masing-masing sehingga Disdik tak punya kepentingan memungut biaya untuk TP dari siswa.
Kasi Kurikulum Disdik Garut, Elon Romlon membenarkan pihaknya telah memungut uang Rp 15.000 dari setiap siswa kelas enam yang diambil dari dana BOS. Dana tersebut untuk biaya persiapan pemantapan ujian (PPU), atau yang lebih dikenal try out (TO).
Menurut Elon, TO memang dilaksanakan pihak sekolah, namun bukan berarti Disdik tak ada sangkut pautnya dengan pelaksanaan TO. Karena pihak sekolah bukan satu-satunya yang melaksanakan TO, namun Disdik juga ada kewajiban melaksanakannya.
Diterangkan, TO yang dilakukan tingkat kabupaten oleh Disdik sendiri mempunyai banyak tahapan. Di antaranya update data, validasi data, uji SKL, uji standar isi, pembuatan kisi-kisi, pembuatan soal, penggandaan soal, pendistribusian soal, pemindaian, skoring, hingga pengadaan ijazah.
Elon menilai terlalu bodoh jika masih ada pihak sekolah yang mempersoalkan pungutan Rp 15.000 oleh Disdik tersebut. Karena menurutnya, semuanya sudah sangat jelas peruntukannya.
Judul: DANA BOS DISUNAT UNTUK TRY OUTDitulis oleh Usep Suryana
Published :2011-04-16T11:57:00+07:00
