GARUT|BLOGGER

Blogger Media Informasi

NELAYAN SULIT BUDI DAYAKAN RUMPUT LAUT

Di tengah kondisi nelayan yang memprihatinkan seperti sekarang ini di mana sebagian besar dari mereka terpaksa berhenti melaut akibat faktor cuaca, budi daya rumput laut bisa menjadi alternatif mata pencaharian. Namun akibat kondisi ombak yang selalu besar, hingga kini nelayan pantai selatan Garut masih kesulitan mengembangkan budi daya rumput laut.

Camat Pameungpeuk, Drs. Sardiman Tandjung menyebutkan, dari 10.900 KK, 60% di antaranya berprofesi sebagai nelayan yang sepenuhnya menggantungkan hidup dari hasil melaut. Akibat cuaca buruk yang kerap terjadi, gelombang di perairan pantai selatan tempat mereka mencari nafkah tinggi dan deras. Karena ketakutan, para nelayan lebih sering memilih tidak melaut.

“Hal ini tentu merupakan masalah bagi mereka karena para nelayan ini sepenuhnya menggantungkan hidup dari hasil melaut. Akhir-akhir ini di antara mereka memang ada yang beralih profesi menjadi petani, buruh bangunan, dan pekerjaan serabutan lainnya. Namun pekerjaan seperti itu tidak selamanya ada,” ujar Tanjung, Minggu (10/4).

Menurutnya, sebenarnya ada kegiatan usaha lain yang bisa menutupi kebutuhan hidup para nelayan tatkala mereka tidak bisa melaut akibat cuaca buruk. Misalnya budi daya rumput laut yang harganya lumayan tinggi. Namun kendalanya, hingga kini nelayan pantai selatan masih mengalami kesulitan mengembangkannya karena kondisi gelombang di pantai selatan yang selalu besar.

Diakuinya, bisnis rumput laut bagi para nelayan saat ini masih sebatas usaha sampingan karena memang masih sulit mendapatkannya. Selain faktor gelombang yang selalu besar, keberadaan rumput laut juga masih cukup jarang karena para nelayan mengambil rumput laut alami yang tumbuh di sela-sela gugusan karang, bukan hasil budi daya atau penanaman secara besar-besaran. 

thumbnail Judul: NELAYAN SULIT BUDI DAYAKAN RUMPUT LAUT
Ditulis oleh Usep Suryana
Published :2011-04-12T16:25:00+07:00
Rating: 4.5 Reviewer: 7

Widget Footer 1