Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Garut gelar sosialisasi dan bursa kerja di lapang upacara SMKN 1 Garut Jalan Cimanuk, kemarin.
Kepala Sekolah SMKN 1 Garut Drs H Dadang Johar Arifin MM mengatakan, penyelenggaraan ini merupakan bentuk pertanggungjawaban sekolah terhadap anak didiknya. Pascalulus, mereka siap bekerja dengan diberikan arahan serta informasi lapangan pekerjaan.
“Mereka yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi dapat terserap di lapangan kerja yang ada,” ujar dia.
Dadang menambahkan, lulusan SMKN 1 Garut banyak terserap di dunia kerja, ada pula yang melanjutkan ke perguruan tinggi namun ada pula yang menjadi ibu rumah tangga. Berdasarkan catatan dari sekolah, 30 persen yang melanjutkan ke perguruan tinggi negeri maupun swasta, 65 persen yang langsung melamar pekerjaan dan sisanya 5 persen lebih memilih lain-lain seperti berumahtangga.
Lanjut dia, bagi lulusan yang memilih bekerja, sekolah telah mempersiapkan bursa kerja khusus (BKK) mengenai informasi lapangan pekerjaan serta berkoordinasi dengan pihak Disnaker untuk informasi lapangan pekerjaan di luar negeri. “Kita juga telah bekerjasama dengan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) yang memberikan informasi penempatan tenaga kerja formal di luar negeri,” imbuhnya.
Pihaknya juga bersyukur karena sekolahnya banyak menerima permintaan dari sektor industri seperti perusahaan, BUMN maupun yang lainya seperti Samsung, Astra Mobil maupun Toyota.
Sementara itu, Kepala BNP2TKI Mohammad Jumhur Hidayat yang datang dalam kegiatan tersebut mengungkapkan, untuk sekarang ini pihaknya tengah concern menyiapkan pengiriman tenaga kerja dari sektor formal seperti tenaga keperawatan, akunting serta tenaga kerja lain yang siap kerja. Untuk itu, pihaknya memberi dorongan kepada siswa lulusan SMK yang mempunyai skill atau keahlian untuk dapat diserap oleh negara penyedia lapangan pekerjaan seperti Jepang, Korea, serta negara di kawasan Timur Tengah
Baca Sumber Berita >>
Kepala Sekolah SMKN 1 Garut Drs H Dadang Johar Arifin MM mengatakan, penyelenggaraan ini merupakan bentuk pertanggungjawaban sekolah terhadap anak didiknya. Pascalulus, mereka siap bekerja dengan diberikan arahan serta informasi lapangan pekerjaan.
“Mereka yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi dapat terserap di lapangan kerja yang ada,” ujar dia.
Dadang menambahkan, lulusan SMKN 1 Garut banyak terserap di dunia kerja, ada pula yang melanjutkan ke perguruan tinggi namun ada pula yang menjadi ibu rumah tangga. Berdasarkan catatan dari sekolah, 30 persen yang melanjutkan ke perguruan tinggi negeri maupun swasta, 65 persen yang langsung melamar pekerjaan dan sisanya 5 persen lebih memilih lain-lain seperti berumahtangga.
Lanjut dia, bagi lulusan yang memilih bekerja, sekolah telah mempersiapkan bursa kerja khusus (BKK) mengenai informasi lapangan pekerjaan serta berkoordinasi dengan pihak Disnaker untuk informasi lapangan pekerjaan di luar negeri. “Kita juga telah bekerjasama dengan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) yang memberikan informasi penempatan tenaga kerja formal di luar negeri,” imbuhnya.
Pihaknya juga bersyukur karena sekolahnya banyak menerima permintaan dari sektor industri seperti perusahaan, BUMN maupun yang lainya seperti Samsung, Astra Mobil maupun Toyota.
Sementara itu, Kepala BNP2TKI Mohammad Jumhur Hidayat yang datang dalam kegiatan tersebut mengungkapkan, untuk sekarang ini pihaknya tengah concern menyiapkan pengiriman tenaga kerja dari sektor formal seperti tenaga keperawatan, akunting serta tenaga kerja lain yang siap kerja. Untuk itu, pihaknya memberi dorongan kepada siswa lulusan SMK yang mempunyai skill atau keahlian untuk dapat diserap oleh negara penyedia lapangan pekerjaan seperti Jepang, Korea, serta negara di kawasan Timur Tengah
Baca Sumber Berita >>
0 komentar: