GARUT|BLOGGER

Blogger Media Informasi

Distribusi Logistik Berjalan Lancar

Pemerintah Provinsi Jawa Barat siap menggelontorkan biaya Rp 5,5 miliar untuk rekonstruksi dan rehabilitasi pasca banjir bandang dan longsor di Garut bagian selatan. Bantuan diserahkan langsung kepada Bupati Garut H. Aceng HM Fikri, S.Ag, di Kantor Kecamatan Pameungpeuk, Mingu (8/5).

Menurut Gubernur Jawa Barat H Ahmad Heryawan Lc, untuk pencairannya membutuhkan waktu, karena harus mengikuti prosedur. “Tapi saya jamin tidak kurang dari satu bulan dana tersebut sudah bisa dicairkan,” ujar gubernur.

Ia meminta agar masyarakat tidak khawatir soal persediaan logistik, karena hingga kini stok cadangan beras untuk pemerintah provinsi mencapai 200 ton, sementara untuk Kabupaten Garut jumlahnya mencapai 100 ton dan jatah beras dari Badan Ketahanan Pangan untuk Provinsi Jawa Barat saat ini, jumlahnya mencapai 400 ton, jadi total cadangan beras mencapai 700 Ton.

Ia menegaskan, dalam penanganan bencana ini, komunikasi merupakan salah satu hal yang paling penting. Oleh karena itu, komunikasi harus ditingkatkan, ini akan menjadi kunci agar pendistribusian logistik tidak menemui kendala di lapangan.
Sementara terkait kompensasi dari pemerintah bagi para korban, lanjut Ahmad, pemerintah telah memiliki pengalaman dalam penyaluran dana kompensasi dari bencana gempa bumi yang belum lama berlalu. “Seperti prosedur yang telah ditentukan rincian bantuan perumahaan adalah untuk rumah rusak parah Rp15 juta, rusak sedang Rp10 juta, dan rusak ringan Rp1 juta. Khusus untuk rusak ringan akan dibantu dari APBD kabupaten. Sedangkan, rusak sedang dan parah dari APBD provinsi,” kata Gubernur.

Menurutnya, anggaran perumahan tersebut sedang diproses dan diharapkan dalam dua minggu atau paling lambat satu bulan ini sudah bisa dicairkan kepada warga yang menjadi korban banjir bandang tersebut. Pihaknya berharap masyarakat supaya bersabar menunggu proses pencairannya karena proses pencairan bantuan harus mengikuti mekanisme yang ada, seperti harus diusulkan dulu oleh bupati kepada gubernur dan diproses di bagian keuangan.“Tentunya, semua ada prosedurnya dan kita tengah memprosesnya. Kami juga berencana akan mengajukan anggaran ke pusat karena di lokasi bencana ada beberapa fasilitas umum, seperti sekolah dan masjid yang rusak. Ya, kita akan segera berkoordinasi untuk meminta bantuan ke pusat,” katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya terkait bencana banjir bandang dan longsor, Bupati Garut H.Aceng HM Fikri,S.Ag menyatakan, status bencana dengan masa tanggap darurat selama 7 sampai 14 hari. Keputusan tersebut, dilakukan setelah Bupati melakukan koordinasi dengan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Propinsi Daerah Propinsi Jawa Barat.

Dengan ditetapkannya masa tanggap darurat selama 7 sampai 14 hari tersebut, maka pemerintah Kabupaten Garut berkewajiban untuk memenuhi segala macam kebutuhan dasar dari korban bencana banjir bandang dari mulai makan, kebutuhan air bersih hingga kebutuhan kelistrikan.

Masa tanggap darurat tersebut,sengaja ditetapkan secara bertahap 7 hingga 14 hari, jika nantinya setelah 7 hari penetapan, kondisi masyarakat membaik, maka status tanggap darurat akan dicabut, namun bila dalam 7 hari kondisi tidak mengalami perbaikan, masa tanggap darurat pun akan diperpanjang hingga 14 hari kedepan.

Hingga berirta ini diturunkan, berbagai bantuan kemanusiaan kepada korban bencana banjir bandang di kawasan selatan Kabupaten Garut mulai berdatangan. Bantuan kemanusiaan pasca-bencana banjir bandang dan tanah longsor itu dipusatkan di posko utama terletak di kantor Kecamatan Pameungpeuk serta Alun-alun Kecamatan Pamengpeuk.

Komandan Distrik Militer (Dandim) 0611 Garut, Letkol Arm. Edi Yusnandar mengaku pihaknya sengaja memusatkan semua pengolahan dan pendistribusian bantuan bagi korban bencana melalui satu titik, yakni posko utama tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi penyelewangan dana bantuan gempa yang mungkin saja dilakukan oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab. Termasuk mengantisipasi pihak yang memanfaatkan situasi bencana untuk kepentingan tertentu.
Sementara itu, dari pemantauan, berbagai kegiatan di dapur umum posko utama terlihat sibuk, pe,andangan para juru masak mengolah dan memasak berbagai jenis bahan makanan untuk dibagikan kepada warga yang terkena bencana merupakan salah satu aktivitas meawarnai kesibukan di Posko Utama.

Hingga hari ketiga (9/5), jumlah korban berdasarkan data dari Posko Utama, jumlah meninggal 10 orang, luka 7 orang, hilang 3 orang, dan mengungsi 419 orang. Sedangka jumlah rumah penduduk yang mengalami kerusakan, rusak berat 549 buah, rusak sedang 1.021 buah, dan rusak ringan 1.061 buah. Sarana dan parasarana yang rusak diantarantaranya, sekolah 9 unit, jembatan 58 unit, tempat ibadah 39 unit, irigasi di 17 titik, kantor pemerintahan 3 unit, lahan pertanian 1.123,4 Hektar.

thumbnail Judul: Distribusi Logistik Berjalan Lancar
Ditulis oleh Usep Suryana
Published :2011-05-10T12:10:00+07:00
Rating: 4.5 Reviewer: 7

0 komentar:

Widget Footer 1